Anin Nabail Physics Blog

Learn physics anywhere and anytime

Selamat Datang di Anin Nabail Physics Blog

                                              


   Perkenalkan, saya M. 'Anin Nabail 'Azhiim. Panggil saja saya Anin Nabail. Saya merupakan mahasiswa S1 Fisika Universitas Indonesia. Di blog ini saya ingin saling berbagi pengalaman dan sumber-sumber belajar saya selama mengikuti berbagai kompetisi dan pelatnas fisika. Sebagai orang yang baru mencoba membuat blog sendiri, saya sadar bahwa di blog ini saya masih sangat banyak memiliki kekurangan. Untuk itu saya mohon kerjasamanya bagi setiap pengunjung blog ini yang membaca postingan saya untuk dapat memberikan kritik dan saran supaya  dapat semakin baik lagi dan dapat semakin memberi manfaat bagi sesama.

   Apa teman-teman masih bingung antara olimpiade atau kompetisi Fisika? Jadi, awalnya olimpiade Fisika merupakan kompetisi bidang keilmuan bagi siswa jenjang SD/MI/sederajat sampai SMA/MA/sederajat dan mahasiswa di Indonesia. Bagi siswa jenjang SD/MI/sederajat sampai SMA/MA sederajat, ajang nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah OSN (Olimpiade Sains Nasional) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta KSM (Kompetisi Sains Madrasah) yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama. Sementara bagi mahasiswa, ajang nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah ON-MIPA (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Dalam olimpiade Fisika, siswa/mahasiswa diuji untuk menyelesaikan permasalahan yang berkait dengan ilmu Fisika, baik berupa teori maupun penerapan sehari-hari dengan pendekatan yang disesuaikan dengan dasar-dasar ilmu Fisika. Selain itu juga terdapat ujian berupa eksperimen / praktikum berkaitan dengan dasar-dasar maupun penerapan dari ilmu Fisika dengan analisis, pengambilan, dan pengolahan data yang disesuaikan dengan metode ilmiah.

   OSN pertama kali diadakan bagi jenjang SMA/MA/sederajat secara nasional pada tahun 2002, sementara KSM pertama diadakan bagi jenjang MA pada tahun 2013. Namun, mulai tahun 2020, pemerintah memutuskan untuk tidak menggunakan kata "olimpiade" lagi untuk kompetisi di bidang keilmuan seperti OSN. Sehingga mulai tahun 2020, OSN berganti nama menjadi KSN (Kompetisi Sains Nasional). Sehingga, untuk postingan-postingan saya di blog ini, saya menggunakan istilah "kompetisi", walaupun mungkin ada beberapa bagian di blog ini yang masih menggunakan istilah "olimpiade". Meskipun masih terdengar asing / belum familiar bagi kita, namun perubahan nama ini memang sudah tidak bisa kita hindari karena sudah ditetapkan oleh pemerintah. Lama-kelamaan kita nantinya juga akan terbiasa dengan penggunaan istilah ini.

    Pelatnas atau pelatihan nasional fisika merupakan pelatihan yang diadakan untuk mempersiapkan siswa Indonesia yang akan mengikuti olimpiade fisika tingkat internasional. Logo yang saya tampilkan di awal adalah logo Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). TOFI adalah sebuah organisasi yang melatih tim-tim yang terdiri dari siswa-siswi terbaik sekolah menengah atas di Indonesia untuk dipersiapkan mewakili Indonesia bertanding dalam ajang International Physics Olympiad (IPhO) dan Asian Physics Olympiad (APhO).

    IPhO dan APhO adalah dua ajang olimpiade fisika tingkat dunia untuk jenjang SMA/MA yang rutin diikuti oleh Indonesia tiap tahunnya. IPhO merupakan singkatan dari International Phyisics Olympiad, sebuah olimpiade fisika tingkat internasional yang diikuti oleh negara-negara di seluruh penjuru dunia. IPhO pertama kali diadakan pada tahun 1967 di Warsawa, Polandia. Tim Indonesia pertama kali mengikuti IPhO pada tahun 1993 di Williamsburg, USA. Sementara itu, APhO merupakan singkatan dari Asian Phyiscs Olympiad, sebuah olimpiade fisika yang diikuti negara-negara Asia dan beberapa negara undangan (guest team). APhO pertama kali diadakan pada tahun 2001 di Karawaci, Indonesia. Tim Indonesia selalu mengikuti APhO sejak pertama kali diadakan. Hingga sekarang, sudah banyak prestasi yang telah diraih oleh tim Indonesia baik dalam ajang APhO maupun IPhO.

    Seleksi dan pelatihan tim Indonesia untuk IPhO diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).  Seleksi dan pelatihan ini terdiri dari beberapa tahapan :
- Tahap 1 : Seleksi dan pelatihan dengan cakupan materi listrik, magnet, gelombang, dan optik fisis.
- Tahap 2 : Seleksi dan pelatihan dengan cakupan materi gelombang, optik geometri, termodinamika, dan fisika modern, serta eksperimen.
- Tahap 3 : Pelatihan dan simulasi tes teori dan eksperimen IPhO.
Seleksi dan pelatihan tahap pertama diikuti oleh 30 siswa yang berhasil mendapat medali pada ajang KSN (Kompetisi Sains Nasional) bidang fisika. Sementara untuk tahap keduanya diikuti oleh 12 peserta yang lolos dari tahap pertama ditambah peserta tahap kedua dan peserta IPhO tahun sebelumnya (asalkan belum mendapat emas IPhO) yang masih belum kuliah. Dari tahap 2, akan dipilih 5 anak untuk mengikuti tahap berikutnya sekaligus menjadi tim Indonesia untuk IPhO.

    Seleksi dan pelatihan tim Indonesia untuk APhO diadakan oleh Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (Simetri). Seleksi awal untuk tim APhO ini dibuka untuk umum, dapat diikuti oleh pelajar dari manapun maksimal kelas XII SMA/MA. Seleksi dan pelatihan ini terdiri dari beberapa tahapan :
- Tahap 1 : Tes seleksi mekanika.
- Tahap 2 : Seleksi dan pelatihan dengan cakupan materi listrik dan magnet.
- Tahap 3 : Seleksi dan pelatihan dengan cakupan materi gelombang, optik, dan termodinamika.
- Tahap 4 : Pelatihan dengan cakupan materi relativitas dan fisika modern, serta eksperimen.
- Tahap 5 : Simulasi tes teori dan eksperimen APhO.
Dari tahap 1, akan dipilih 15 anak untuk mengikuti tahap berikutnya. Pada tahap 2, akan dipilih 12 anak untuk mengikuti tahap berikutnya. Pada tahap 3, akan dipilih 8 anak untuk mengikuti tahap berikutnya sekaligus menjadi tim Indonesia untuk APhO.

   Blog ini sebagai sebagai media saya untuk berbagi pengalaman, sumber belajar, soal, info lomba, artikel, catatan, maupun hal-hal lain yang berhubungan dengan kompetisi dan pelatnas fisika. Sumber belajar untuk kompetisi dan pelatnas fisika kebanyakan adalah buku-buku berbahasa Inggris. Untuk itulah, memang perlu waktu untuk terbiasa membaca buku-buku berbahasa Inggris. Namun, istilah-istilah yang digunakan banyak berkaitan dengan hal-hal di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari, sehingga cukup dengan menyediakan kamus dan berbekal pemahaman tenses dalam bahasa Inggris yang umum dipelajari, insyaa allah akan terbiasa. Sebagai tambahan, penguasaan metode matematika sangat penting dalam fisika, sehingga akan dijumpai buku-buku yang pada awal-awal akan membahas matematikanya terlebih dahulu.

   Cukup sekian dari saya, tetap semangat dalam berlajar ilmu fisika. Dengan niat yang kuat banyak belajar, rajin latihan soal, sering mengikuti kompetisi, dan berdo'a, insyaa allah kita bisa. Keberhasilan bukanlah hal yang mustahil jika terus berusaha dan mencoba. Terima kasih.